PERSEKUTUAN

 

PERSEKUTUAN
PEMBENTUKAN DAN USAHANYA

Akuntansi Persekutuan – Ong Seong Woo

 

A. PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP)

adalah Penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.

 

B.KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN:

       Berusaha bersama-sama

       Jangka waktu terbatas

       Tanggung jawab yang tidak terbatas

       Pemilikan kepentingan dalam persekutuan

       Partisipasi (Keikutsertaan) dalam laba persekutuan

C.MACAM-MACAM BENTUK PERSEKUTUAN:

1. Klasifikasi atas dasar jenis usaha;

       - Persukutuan perdagangan

       - Persekutuan non dagang

2. Klasifikasi atas dasar bentuknya;

       - Persekutuan umum

       - Persekutuan terbatas

       - Perusahaan-perusahaan  saham patungan  (joint stock companies)

D.ISI PERJANJIAN PERSEKUTUAN:

1. Nama persekutuan, pihak-pihak yang tersangkut   dalam persekutuan, dan lokasi persekutuan.

2. Tanggal keberlakuan pendirian persekutuan dan    jangka waktu kontrak.

3. Besarnya investasi dari masing-masing anggota

4. Hak dan kewajiban anggota

5. Buku-buku catatan dan laporan keuangan

6. Pembagian keuntungan

7. Hal-hal khusus yang menyangkut masalah pembebanan dan penerimaan imbalan jasa tertentu diantara para anggota, penarikan kembali modal     yang disetor.

8. Assuransi jiwa, kematian salah satu anggota

9. Penyelesaian apabila ada perselisihan, dan lain-lain.

 

AKUNTANSI TERHADAP PENYERTAAN MODAL DALAM PERSEKUTUAN

      CONTOH:

  1. Tuan A,B dan C mendirikan suatu persekutuan dengan investasi masing-masing Rp.80.000; Rp.40.000; dan Rp.60.000. mereka setuju untuk membagi keuntungan atau kerugian dengan perbandingan yang sama. Apabila persekutuan mendapat laba Rp.75.000, maka rekening modal untuk masing-masing anggota menjadi sebagai berikut:

                       Kekayaan

                          Bersih                    Modal A                     Modal B              Modal C

Investasi            Rp.180.000           Rp. 80.000                 Rp.40.000               Rp.60.000      

Laba                  Rp.   75.000          Rp. 25.000                 Rp.25.000               Rp.25.000

jumlah               Rp.205.000           Rp.105.000                Rp.65.000               Rp.85.000

 

  1. Apabila persekutuan tersebut pada nomor 1, menderita kerugian sebanyak Rp.75.000 maka rekening modal untuk masing-masing anggota akan menjadi sebagai berikut:

                                               Kekayaan

                          Bersih          Modal A          Modal B                      Modal C

Investasi            Rp.180.000       Rp. 80.000         Rp.40.000           Rp.60.000      

Laba                (Rp.   75.000)  (Rp. 25.000)          (Rp.25.000)         (Rp.25.000)

jumlah               Rp.105.000       Rp.55.000        Rp.15.000               Rp.35.000

Apabila persekutuan didirikan dengan menggabungkan beberapa perusahaan yang sudah berjalan, maka biasanya timbul beberapa persoalan, antara lain:

- Apakah melanjutkan salah satu pembukuan perusahaan terdahulu atau membentuk pembukuan tersendiri yang baru.

- Apakah perlu diadakan penilaian kembali    terhadap posisi keuangan perusahaan terdahulu atau tidak.

       •      Contoh:

Badu dan Deno sepakat mendirikan sebuah persekutuan.  Badu telah memiliki sebuah perusahaan yang sudah berjalan, Deno bermaksud menanamkan modalnya dalam persekutuan sebanyak Rp.150.000.

 

      Berikut ini adalah neraca perusahaan Badu sebelum bergabung:

 

Perusahaan BADU

Neraca per 31 Desember 2019

Kas                                                Rp.65.000

Hutang dagang           Rp.  86.000

Piutang dagang        Rp. 75.000

Modal Adi                  RP.160.000

CKP                         RP.   3.000

 

                                                      Rp.72.000

Persediaan barang dagang            Rp.83.000

Supplies kantor                             Rp.  6.000

Meubel &                  Rp. 50.000

Alat kantor    

Akm. Penys              Rp. 30.000

                                               

                                                      Rp.  20.000

                                                     Rp. 246.000


 

 

 

 

 

 

 

 

                         Rp.246.000

 

 

 

 

      Dalam pembentukan persekutuan ini Badu meminta beberapa syarat untuk merubah posisi keuangan yang dilaporkan pada neraca per 31 Desember 2019 sebagai berikut:

a. uang kas diambil seluruhnya oleh Badu.

b. piutang sebesar Rp.2.000 dianggap tidak tertagih dan harus dihapus. Cadangan kerugian piutang ditetapkan 2% dari saldo piutang yang baru.

c. persediaan barang yang ada dinilai kembali berdasar harga pasar sehingga nilainya menjadi Rp.100.000

d. nilai pengganti meubel dan alat-alat kantor sebesar Rp.60.000 dan telah disusut sebesar 40%, dan dicatat berdasar nilai sehat sebesar Rp.24.000

e. kepada Badu diberikan goodwill atas reputasi perusahaannya yang dinilai sebesar Rp.60.000

 

  1. Jika persekutuan yang baru dibentuk melanjutkan buku perusahaan terdahulu (perusahaan Badu), maka dapat disusun jurnal sebagai berikut:

a. mencatat pengambilan uang kas oleh Badu.

                        Modal Badu            Rp.65.000

                                    Kas                                 Rp.65.000

b. mencatat penilaian kembali berbagai macam aktiva  perusahaan Badu, sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

                        CKP                                            Rp.  2.000

                        Persediaan barang dagang           Rp.17.000

                        Akm.Penys.Meubel & alat kanto Rp.30.000

                        Goodwill                                      Rp.60.000

                                    Piutang dagang                                        Rp.  2.000

                                    Meubel & Alat kantor                              Rp.26.000

                                    Modal Adi                                                 Rp.81.000

 

 c.   Mencatat setoran modal Deno

    Kas                              Rp.150.000

        Modal Budi                                     Rp.150.000

 

2. Jika persekutuan yang baru dibentuk membuka buku baru tersendiri.

  1. Mencatat kekayaan bersih perusahaan Badu, sebagai setoran modal kepada persekutuan.

                        Piutang dagang                       Rp.  73.000

                        Persediaan barang dagang      Rp.100.000

                        Supplies kantor                       Rp.    6.000

                        Meubel & alat kantor              Rp.   24.000

                        Goodwill                                 Rp.   60.000

                                    CKP                                                  Rp.   1.000

                                    Hutang dagang                                   Rp. 86.000

                                    Modal Badu                                      Rp.176.000

 

b. Mencatat setoran modal Deno.

                        Kas                           Rp.150.000

                                    Modal Deno                Rp. 150.000

 

Neraca persekutuan B & D per 2 Januari 2020 menjadi sebagai berikut:

 

Persekutuan B & D

Neraca per 2 Januari 2020

Aktiva lancar:

Kas                                                      Rp.150.000

Piutang dagang               Rp.73.000

CKP                                 (Rp.1.000)

                                                             Rp. 72.000

Persediaan barang dagang                    Rp.100.000

Supplies kantor                                    Rp.    6.000

Jlh aktiva lancar                                  Rp.328.000

 

Aktiva tetap:

Meubel & alat kantor                            Rp.24.000

Goowill                                                 Rp. 60.000

                                                            Rp.412.000

 

 

Hutang dan modal:

Hutang dagang        Rp. 86.000

 

Jlh hutang lancar     Rp. 86.000

 

 

Modal:

Modal Badu            Rp.176.000

Modal Deno            Rp.150.000

 

 

 

                          Rp.412.000

 

 

PERSEKUTUAN
Pembubaran Karena Perubahan Pemilik

 

Hal-hal Yang Menyebabkan Terjadinya Pembubaran Persekutuan

1. Pembubaran karena tindakan sekutu, meliputi:

            a. Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam             perjanjian atau tercapainya tujuan.

            b. Persetujuan bersama.

            c. Pengunduran diri seorang sekutu.

2. Pembubaran karena ketentuan Undang-undang.

3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan.

 

PERSOALAN AKUNTANSI DALAM PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

A. Masalah masuknya seorang atau lebih sekutu baru.

B. Pengunduran diri seorang sekutu.

C. Kematian seorang sekutu.

D. Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha.

 

Masuknya Seorang atau Lebih Sekutu Baru.

      Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan dapat memasukkan modal dengan cara:

A. Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih sekutu lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan).

B. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan bertambah

 

A. Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau lebih sekutu lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan).

 

Pembukuan di dalam persekutuan, terbatas pada pemindahan saldo rekening modal pihak penjual ke rekening pihak pembeli.

Transaksi pembayaran antara pihak pembeli kepada pihak penjual merupakan transaksi pribadi pemilik dan tidak perlu dicatat oleh persekutuan.

 

Contoh:

      A & B adalah anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dengan perbandingan yang sama. Berikut ini neraca persekutuan A & B pada akhir tahun buku 2005.

 

“Persekutuan A & B”

Neraca per 31 Desember 2005

 Macam-macam Aktiva Rp.15.500.000     Macam-macam hutang        Rp.3.000.000

                                                                      Modal A                                  Rp.8.000.000

                                                                      Modal B                                  Rp.4.500.000

       Jumlah Aktiva          Rp.15.500.000   Jumlah Hutang dan Modal  Rp.15.500.000                                                                                                 

 

 

 

 

 

Pada saat itu C ingin masuk dalam keanggotaan persekutuan dengan membeli 1/4 bagian hak penyertaan A & B dengan membayar sebesar Rp.3.125.000.

 

  Maka jurnalnya sebagai berikut:

           Modal A             Rp.2.000.000 (8 jt x ¼)

           Modal B             Rp.1.125.000 (4,5 jt  x ¼)

                                       Modal C                       Rp.3.125.000

 Dengan masuknya C di dalam persekutuan hanya komposisi hak penyertaan masing-masing anggota yang berubah, sedang jumlah totalnya tidak berubah, seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini:

                                  

                                      Sebelum masuknya C                    Setelah C masuk

Modal A                          Rp. 8.000.000 (-2 jt)                     Rp. 6.000.000

Modal B                          Rp.4.500.000 (-1 jt 125rb)            Rp. 3.375.000

Modal C                                   -                                            Rp. 3.125.000

Modal persekutuan           Rp.12.500.000                               Rp.12.500.000

                                      ===========                               ===========

 

B. SUATU INVESTASI DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU GOODWILL KEPADA SEKUTU LAMA.

 

BONUS

Misalkan,  A & B adalah anggota persekutuan dengan modal masing-masing sebesar $45.000 dan $10.000, serta membagi laba (rugi) dengan sama. C diterima masuk sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $20.000 untuk memperoleh kepentingan sebesar ¼ atau 25% dari modal persekutuan yang baru.

Kelebihan setoran modal C merupakan bonus yang dibagikan kepada pemilik lama sesuai dengan ketentuan pembagian laba (rugi).

 

          Perhitungan :

            Jumlah modal persekutuan sebelum C masuk              $55.000

            Setoran modal C                                                            $20.000

            Jumlah modal persekutuan yang baru                           $75.000

                                                                                                  ======

Modal C dinilai 25% dari modal persekutuan yang baru ; 25% x $75.000 = $18.750.

            Setoran modal C                                      $20.000

            Bagian modal yang diperhitungkan         $18.750

            Bonus untuk sekutu lama                        $  1.250

Bagian bonus untuk A & B masing-masing sebesar $625.

Maka jurnalnya:

                        Kas                  $20.000

                                    Modal A                      $625

                                    Modal B                      $625

                                    Modal C                      $18.750

 

GOODWILL

Misalkan, dari contoh di atas sekutu C menyatakan bahwa perkiraan modalnya melaporkan investasi sebenarnya – sebesar $20.000 untuk 25% dari modal persekutuan yang baru.

Sehingga:

 Modal persekutuan yang baru harus berjumlah: 100/25 x $20.000 =          $80.000

                               Jumlah modal anggota pemilik lama =    $55.000

                               Ditambah setoran modal C                     $20.000

                                                                                                                          ($35.000)

                                         Jumlah Goodwill yang harus dibentuk                     $45.000

Goodwill tersebut dibagi diantara sekutu lama sesuai dengan perbandingan Laba (rugi); masing-masing mendapat $22.500.

 

Adapun jurnalnya:

      Pembentukan Goodwill:

                        Goodwill         $45.000

                                    Modal A          $22.500

                                    Modal B          $22.500

      Setoran modal C:

                        Kas                  $20.000

                                    Modal C          $20.000

 

C. SUATU INVESTASI DENGAN MEMBERIKAN BONUS ATAU GOODWILL KEPADA SEKUTU BARU.

 

BONUS

Misalkan,  A & B adalah anggota persekutuan dengan modal masing-masing sebesar $45.000 dan $10.000, serta membagi laba (rugi) dengan sama. C diterima masuk sebagai sekutu baru dengan investasi sebesar $20.000 untuk memperoleh kepentingan sebesar 40% dari modal persekutuan yang baru. Besar kelebihan kepentingan yang diberikan kepada C atas investasinya dapat dipertimbangkan sebagai bonus untuk C karena jasa-jasanya.

 

  Perhitungan
Saldo modal sebelum C masuk  
                   $55.000

             Setoran mosal C                                $20.000

                             Jumlah                                        $75.000

Hak penyertaan sekutu C 40% dari saldo modal yang baru :

      40% x $75.000 = $30.000

      Setoran modal C  $20.000

      Bonus kepada C   $10.000

Bonus tersebut dikurangkan dari modal sekutu lama sesuai dengan perbandingan laba (rugi), masing-masing sebesar $5.000.

 

       Jurnalnya:

                        Kas                  $20.000

                        Modal A          $  5.000

                        Modal B          $  5.000

                                    Modal C          $ 30.000

 

GOODWILL

Misalkan, dari contoh di atas sekutu A & B tidak menghendaki modal mereka dikurangi, sehingga saldo modal sekarang dapat digunakan sebagai dasar penentuan goodwill.

Sehingga:

Modal persekutuan yang baru adalah: 100/110 x $55.000 = $50.000

Modal C dihitung 40% x $50.000 = $20.000

Maka jurnalnya:

                        Kas                  $20.000

                        Goodwill         $ -

                                    Modal C          $20.000

 

 

Komentar

Posting Komentar